Kebiasaan
NGOPI tak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Kopi dapat kita temui di berbagai tempat, baik warung kopi pinggir jalan maupun kafe-kafe terkenal.
Kopi merupakan bahan penyegar yg biasanya disajikan dalam bentuk minuman yg dibuat dari biji tanaman kopi yg telah dipanggang. Tanaman kopi terbagi menjadi 2 spesies, yaitu
arabika dan robusta. Arabika merupakan kopi tradisional dengan rasa yg enak, sedangkan robusta mempunyai rasa pahit dan sedikit asam serta mengandung kafein yg lebih tinggi. Kandungan kafein dalam secangkir kopi tergantung varietas kopi tersebut.
Saat ini, jenis kopi yang ada sangat beragam, mulai dari kopi tubruk sampai kopi kombinasi. Kopi bubuk terbuat dari biji kopi murni yg disangrai, digiling sampai halus, kemudian disaring atau diayak. Kopi instan merupakan produk kering yg mudah larut dalam air, yg diperoleh dengan mengekstrak biji tanaman kopi yg telah disangrai.
Ada juga produk kopi dalam bentuk campuran (
coffee mix), misalnya kopi gula (
duo), kopi gula susu (
duo susu) dan kopi gula kremer (
tree in one). Bisanya semua jenis itu disajikan dalam berbagai kemasan, berupa produk berbentuk bubuk yg berisi campuran kopi murni/instan, gula pasir/pemanis serta susu/krim, dan derivasinya dengan atau tambahan pangan lain yg diizinkan.
Bentuk lain adalah kopi
espresso yg merupakan jenis kopi pekat dan memiliki rasa yg sangat kuat. Ada juga kopi
latte, yaitu kopi dengan kombinasi sepertiga espresso dan duapertiga susu. Selain itu, kopi
matte yaitu kopi dengan kombinasi susu dan sari nabati.
Dampak Positif Minum Kopi
Selain nikmat, minum kopi juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja. Minum kopi juga dapat membuat tubuh seseorang menjadi terjaga lebih lama sehingga dapat memacu aktivitas. Hal itu karena adanya senyawa yg terpenting dalam kopi, yaitu kafein, yg mempunyai rasa pahit.
Kafein merupakan salah satu jenis alkaloid yg dapat dijumpai secara alami dalam makanan, contohnya dalam biji kopi, teh, biji kelapa dan buah coklat. Kafein dalam kopi berfungsi sebagai senyawa perangsang yg bersifat bukan alkohol. Senyawa kafein dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, otot dan ginjal. Pengaruhnya terhadap sistem saraf pusat adalah menciptakan keadaan yg mencegah rasa kantuk, menaikkan daya tangkap panca indera, mempercepat daya pikir, meningkatkan kerja otak dan mengurangi rasa lelah. Efek yg terjadi pada otak akan muncul dalam 2 jam, karena itu kafein tidak memberikan pengaruh langsung bagi peminumnya.
Minum kopi secara teratur dapat memberi beberapa efek ringan yg tidak diinginkan. Gejala jangka pendek tersebut akan segera hilang jika kebiasaan mengkonsumsi/minum kopi itu dihentikan. Konsumsi kafein/kopi dalam jumlah yg wajar yaitu sekitar 300 mg/hari atau setara dengan 3 cangkir kopi per hari, tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan pada orang dewasa normal.
Dampak Negatif Kafein Kopi
Konsumsi kafein harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi seseorang yg sensitif atau beresiko tinggi menderita gangguan fungsi jantung dan ginjal. Dalam keadaan sehat,pengaruh kafein pada tiap orang memberikan hasil yg berbeda-beda. Faktor yg berkontribusi terhadap pengaruh kafein pada masing-masing individu adalah jumlah kafein dalam kopi yg dikonsumsi, frekuensi minum kopi, metabolisme individu dan sensitivitas individu.
Minum kopi dapat merangsang lambung untuk mengeluarkan asam lambung lebih banyak daripada jumlah normal. Asam lambung yg berlebihan akan menyebabkan penyakit lambung. Dua cangkir kecil kopi dapat merangsang pengeluaran asam lambung selama lebih dari 1 jam. Selain itu kopi juga bersifat
diuretic, yaitu dapat merangsang ginjal untuk membentuk dan membuang air seni lebih banyak daripada jumlah air yg diminum. Kopi yg diminum sewaktu makan akan meningkatkan pembuangan kalsium dari dalam tubuh.
Pengaruh fisiologis kafein terhadap tubuh adalah bersifat stimulasi pernapasan dan jantung. Selain itu kafein juga dapat memberikan efek samping berupa rasa gelisah, tidak dapat tidur dan denyut jantung tak beraturan.
Kafein sebanyak
150-250 mg dapat mengurangi kelelahan, menstimulasi organ panca indera, dan dapat meningkatkan aktivitas motorik tubuh. Kafein sebanyak
200-500 mg dapat menyebabkan sakit kepala, tubuh gemetar dan perasaan gelisah/gugup. Dosis kafein 100 mg dapat menunda tidur meskipun dampak yg dirasakan tiap individu dapat berbeda-beda. Konsumsi kafein sebanyak
1000 mg/hari atau setara yg terdapat dalam 10 cangkir kopi dapat menimbulkan
kafeinisme, yaitu sekumpulan gejala yg ditimbulkan oleh keracunan kafein seperti insomnia, kepala pusing, gelisah, tubuh gemetar dan mudah tersinggung.
Konsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan intoksikasi kafein, yaitu mabuk akibat kafein. Beberapa gejala intoksikasi adalah resah, risau, insomnia, riang, muka merah, sering buang air kecil dan masalah
gastrointestial. Gejala2 tsb dapat terjadi meski seseorang hanya mengkonsumsi 250 mg kafein/hari. Jika dalam 1 hari kafein yg dikonsumsi lebih dr 1 gram, gejala yg ditimbulkan adalah kejang otot, pikiran dan perkataan kusut. Intoksikasi atau keracunan kafein juga dapat mengakibatkan kepanikan.
Konsumsi kafein disarankan
tidak boleh melebihi 50 mgr per satu kali minum. Jika konsumsi kafein tidak sesuai anjuran, maka dalam jangka panjang peminumnya dapat terkena resiko penyakit jantung koroner, darah tinggi, ginjal, hingga penyakit gula.
sumber:
http://tiqahminds.wordpress.com/2009/04/17/dampak-konsumsi-kopi/